Rabu, 09 Juli 2014

TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP

TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
A.    Pengertian Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu atau objek.sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
1.      Afektif adalah perasaan yang dimiliki seseorang atau penilaianya terhadap sesuatu objek.
2.      Kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek.
3.      Kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peseta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan, merespons atau menanggapi, menilai atau menghargai, mengorganisasiatau mengelola,dan berkarakter.
Berikut ini uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam kurikulum 2013.
Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI KELAS I
KOMPETENSI INTI KELAS II
KOMPETENSI INTI KELAS III
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.    Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.   Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI KELAS IV
KOMPETENSI INTI KELAS V
KOMPETENSI INTI KELAS VI
1.    Menerima, menjalankan dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya
1.   Menerima, menjalankan dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya
1.    Menerima, menjalankan dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya
2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
2.   Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air
2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
KOMPETENSI INTI KELAS VII
KOMPETENSI INTI KELAS VIII
KOMPETENSI INTI KELAS IX
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
2.   Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Dari setiap kompetensi inti SIKAP SPIRITUAL (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) untuk masing-masing jenjang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar (KD). Berikut salah satu KD dari kompetensi inti SIKAP SPIRITUAL (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) untuk jenjang SD/MI untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.


Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kompetensi Inti Sikap Spiritual
Kompetensi Dasar
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1    Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap QS Al-Fatihah
1.2    Meyakini adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Pengayang
1.3   Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-Fatihah dan QS Al-Ikhlas
1.4    Terbiasa bersuci sebelum beribadah
Membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
1.5    Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI 1) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kompetensi Inti Sikap Spiritual
Kompetensi Dasar
2.    Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.1       Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah Saw.
2.2       Memiliki prilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implemantasi dari pemahaman QS Luqman (31): 14
2.3       Memiliki prilaku hormat kepada sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman QS an-Nisa (4): 36
2.4       Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad Saw.
2.5       Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-Ikhlas
2.6       Memiliki sikap yang baik ketika berbicara sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-Baqarah (2): 83
2.7       Memiliki prilaku rajin sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-‘Alaq (96): 1-5
2.8       Memiliki prilaku bersih badan, pakaian, barang-barang dan tempat sebagai implementasi dari pemahaman makna bersuci

Dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Sikap, baik Sikap Spiritual (KI 1) maupun Sikap Sosial (KI  2) tidak Diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), tetapi Menjadi Pembiasaan Melalui Keteladanan


B.     Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Sikap

Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni:
(1)   menerima atau memerhatikan (receiving atau attending)
(2)   merespons atau menanggapi (responding)
(3)   menilai atau menghargai (valuing)
(4)   mengorganisasi atau mengelola (organization)
(5)   berkarakter (charakterization).
Berikut ini penjelasan masing-masiing proses berfikir afektif:
1.      Kemampuan Menerima
Kemampuan Menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Kemampuan menerima juga diartikan kemempuan menunjukkan perhatian menerima fenomena dan stimulus atau kemempuan menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi.
2.      Kemampuan Merespons atau Menanggapi
Kemampuan merespons adalah kemampuanyang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
3.      Kemampuan menilai atau Menghargai
Kemampuan menilai adalah kemampuan memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu kegiatan.
4.      Kemampuan Mengatur atau Mengorganisasi
Kemampuan Mengatur atau Mengorganisasi artinya kemampuan mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal,  yang membawa kepada pembaikan umum.
5.      Kemampuan berkarakter
Kemampuan berkarakter adalah kemampuan memadukan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang memengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.


Ranah Sikap Meliputi Lima Jenjang Proses Berpikir, yakni: (1) Menerima atau Mememrhatikan, (2) Merespons atau Menanggapi, (3) Menilai atau Menghargai, (4) Mengorganisasi atau Mengelola, (5) dan Berkarakter.

C.    Kelebihan dan Kelemahan Penilaian Kompetensi Sikap

Kelebihan dari penilaian kompetensi sikap adalah:
1.      Dapat dilakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar;
2.      Dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung;
3.      Dapat mengetahui faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan;
4.      Mengajak peserta didik untuk bersikap jujur;
5.      Mengajak peserta didik menjalankan tugasnya tepat waktu;
6.      Sikap peserta didik terhadap pelajaran dapat diketahui;
7.      Dapat mengetahui faktor-faktor keterbatasan peserta didik;
8.      Dapat melihat karakter peserta didik;
9.      Peserta didik akan termotifasi untuk terus berbenah diri;
10.  Dapat meredam egoisme indiviidu setelah diberi tahu sikapnya;
11.  Peserta didik dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya;
12.  Peserta didik bisa saling bekerja sama dan saling menghargai antar teman.

Kelemahan dari penilaian kompetensi sikap adalah:
1.      Sulit dilakukan pada peserta didik yang terlalu banyak;
2.      Membutuhkan alat penilaian yang tepat;
3.      Memerlukan waktu pengamatan yang cukup lama;
4.      Menuntut profesionalisme guru;
5.      Penilaiannya subjektif;
6.      Kurang dapat dijadikan acuan karena sikap peserta didik berubah-ubah;
7.      Terlalu banyak format yang melelahkan guru;
8.      Sulit mengadopsi sikap peserta didik yang beragam;
9.      Sulit menyamakan persepsi karena latar belakang berbeda;
10.  Sikap peserta didik yang kurang terbuka menyulitkan penilaian;
11.  Sangat tergantung situasi yang sedang dialami peserta didik;
12.  Jawaban peserta didik sulit diuji kejujurannya;
13.  Guru lebih menanggapi peserta didik yang yang aktif saja;
14.  Kadang tidak sejalan dengan intelegensinya.

Kelemahan dalam Melakukan Penilaian Kompetensi Sikap Perlu Diperhatikan, sehingga Tidak Menyebabkan Bias Hasil Penilaian Kompetensi Sikap

D.    Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

1.      Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

2.      Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

3.      Penilaian Antarpeserta Didik atau Penilaian Antarteman
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4.      Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

5.      Wawancara
Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan wawancara terhhadap peserta didik menggunakan panduan wawancara yang ingin digali dari peserta didik.

Dalam Melakukan Penilaian Kompetensi Sikap, Baik Sikap Spiritual Maupun Sikap Sosial Perlu Menggunakan Instrumen yang Sesuai dengan Karakteristik yang Akan Diukur, Sehingga Menghasilkan Data Kompetensi Sikap Secara Akurat

1 komentar:

  1. terimakasih untuk artikelnya.
    Semoga Allah membalas amal kebaikanmu. aamiin

    BalasHapus

Prinsip Menggambar Model

Konsep dan Prosedur Menggambar Model      Model bentuk tiga dimensi meliputi benda berbentuk kubis seperti meja, kursi, lemari, bak sampah...