TEKNIK DAN
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
A.
Pengertian
Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap
bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam
merespons sesuatu atau objek.sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif,
kognitif, dan konatif.
1.
Afektif
adalah perasaan yang dimiliki seseorang atau penilaianya terhadap sesuatu
objek.
2.
Kognitif
adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek.
3.
Kecenderungan
untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek
sikap.
Dari
penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa penilaian kompetensi sikap adalah
penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
sikap dari peseta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan,
merespons atau menanggapi, menilai atau menghargai, mengorganisasiatau
mengelola,dan berkarakter.
Berikut
ini uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam kurikulum
2013.
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Kelas I, II, dan III Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI
INTI KELAS I
|
KOMPETENSI
INTI KELAS II
|
KOMPETENSI
INTI KELAS III
|
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
|
3.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
|
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
KOMPETENSI
INTI KELAS IV
|
KOMPETENSI
INTI KELAS V
|
KOMPETENSI
INTI KELAS VI
|
1.
Menerima, menjalankan dan
menghargai,
ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menerima, menjalankan dan
menghargai,
ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menerima, menjalankan dan
menghargai,
ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air
|
2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air
|
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
KOMPETENSI
INTI KELAS VII
|
KOMPETENSI
INTI KELAS VIII
|
KOMPETENSI
INTI KELAS IX
|
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
|
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
|
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) , santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
|
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
KOMPETENSI
INTI KELAS X
|
KOMPETENSI
INTI KELAS XI
|
KOMPETENSI
INTI KELAS XII
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI
INTI KELAS X
|
KOMPETENSI
INTI KELAS XI
|
KOMPETENSI
INTI KELAS XII
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleransi, gotong royong) ,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
|
Dari setiap kompetensi inti SIKAP SPIRITUAL (KI 1)
dan sikap sosial (KI 2) untuk masing-masing jenjang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar (KD). Berikut salah satu KD dari kompetensi inti SIKAP
SPIRITUAL (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) untuk jenjang SD/MI untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti Sikap
Spiritual (KI 1) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kompetensi
Inti Sikap Spiritual
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Terbiasa
berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap QS
Al-Fatihah
|
1.2 Meyakini
adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Pengayang
|
|
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai
implementasi dari pemahaman QS Al-Fatihah dan QS Al-Ikhlas
|
|
1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah
Membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
|
|
1.5 Terbiasa
membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
|
Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti Sikap
Sosial (KI 1) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kompetensi
Inti Sikap Spiritual
|
Kompetensi
Dasar
|
2. Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
|
2.1 Memiliki sikap jujur
sebagai implementasi dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah Saw.
|
2.2
Memiliki prilaku hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru sebagai implemantasi dari pemahaman QS Luqman (31): 14
|
|
2.3 Memiliki
prilaku hormat kepada sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari
pemahaman QS an-Nisa (4): 36
|
|
2.4
Memiliki sikap
pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad
Saw.
|
|
2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai
implementasi dari pemahaman QS Al-Ikhlas
2.6 Memiliki sikap
yang baik ketika berbicara sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-Baqarah
(2): 83
|
|
2.7 Memiliki
prilaku rajin sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-‘Alaq (96): 1-5
|
|
2.8 Memiliki
prilaku bersih badan, pakaian, barang-barang dan tempat sebagai implementasi
dari pemahaman makna bersuci
|
Dalam
Kurikulum 2013 Kompetensi Sikap, baik Sikap Spiritual (KI 1) maupun Sikap
Sosial (KI 2) tidak Diajarkan dalam
Proses Belajar Mengajar (PBM), tetapi Menjadi Pembiasaan Melalui Keteladanan
B.
Ruang Lingkup
Penilaian Kompetensi Sikap
Dalam ranah
sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni:
(1)
menerima
atau memerhatikan (receiving atau
attending)
(2)
merespons
atau menanggapi (responding)
(3)
menilai
atau menghargai (valuing)
(4)
mengorganisasi
atau mengelola (organization)
(5)
berkarakter
(charakterization).
Berikut
ini penjelasan masing-masiing proses berfikir afektif:
1.
Kemampuan
Menerima
Kemampuan
Menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima stimulus dari luar yang
datang kepada dirinya. Kemampuan menerima juga diartikan kemempuan menunjukkan
perhatian menerima fenomena dan stimulus atau kemempuan menunjukkan perhatian
yang terkontrol dan terseleksi.
2.
Kemampuan
Merespons atau Menanggapi
Kemampuan
merespons adalah kemampuanyang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan
dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara.
3.
Kemampuan
menilai atau Menghargai
Kemampuan
menilai adalah kemampuan memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu
kegiatan.
4.
Kemampuan
Mengatur atau Mengorganisasi
Kemampuan
Mengatur atau Mengorganisasi artinya kemampuan mempertemukan perbedaan nilai
sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada pembaikan umum.
5.
Kemampuan
berkarakter
Kemampuan
berkarakter adalah kemampuan memadukan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang yang memengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Ranah
Sikap Meliputi Lima Jenjang Proses Berpikir, yakni: (1) Menerima atau
Mememrhatikan, (2) Merespons atau Menanggapi, (3) Menilai atau Menghargai, (4)
Mengorganisasi atau Mengelola, (5) dan Berkarakter.
C.
Kelebihan dan
Kelemahan Penilaian Kompetensi Sikap
Kelebihan dari
penilaian kompetensi sikap adalah:
1.
Dapat
dilakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar;
2.
Dapat
dilakukan secara langsung atau tidak langsung;
3.
Dapat
mengetahui faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan;
4.
Mengajak
peserta didik untuk bersikap jujur;
5.
Mengajak
peserta didik menjalankan tugasnya tepat waktu;
6.
Sikap
peserta didik terhadap pelajaran dapat diketahui;
7.
Dapat
mengetahui faktor-faktor keterbatasan peserta didik;
8.
Dapat
melihat karakter peserta didik;
9.
Peserta
didik akan termotifasi untuk terus berbenah diri;
10. Dapat meredam
egoisme indiviidu setelah diberi tahu sikapnya;
11. Peserta didik
dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya;
12. Peserta didik
bisa saling bekerja sama dan saling menghargai antar teman.
Kelemahan dari
penilaian kompetensi sikap adalah:
1.
Sulit
dilakukan pada peserta didik yang terlalu banyak;
2.
Membutuhkan
alat penilaian yang tepat;
3.
Memerlukan
waktu pengamatan yang cukup lama;
4.
Menuntut
profesionalisme guru;
5.
Penilaiannya
subjektif;
6.
Kurang
dapat dijadikan acuan karena sikap peserta didik berubah-ubah;
7.
Terlalu
banyak format yang melelahkan guru;
8.
Sulit
mengadopsi sikap peserta didik yang beragam;
9.
Sulit
menyamakan persepsi karena latar belakang berbeda;
10.
Sikap
peserta didik yang kurang terbuka menyulitkan penilaian;
11.
Sangat
tergantung situasi yang sedang dialami peserta didik;
12.
Jawaban
peserta didik sulit diuji kejujurannya;
13.
Guru
lebih menanggapi peserta didik yang yang aktif saja;
14.
Kadang
tidak sejalan dengan intelegensinya.
Kelemahan
dalam Melakukan Penilaian Kompetensi Sikap Perlu Diperhatikan, sehingga Tidak
Menyebabkan Bias Hasil Penilaian Kompetensi Sikap
D.
Teknik dan
Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Guru
melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1.
Observasi
Observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2.
Penilaian Diri
Penilaian
diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3.
Penilaian
Antarpeserta Didik atau Penilaian Antarteman
Penilaian
antarpeserta didik merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik.
4.
Jurnal
Jurnal
merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
5.
Wawancara
Wawancara
merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan wawancara terhhadap
peserta didik menggunakan panduan wawancara yang ingin digali dari peserta
didik.
Dalam
Melakukan Penilaian Kompetensi Sikap, Baik Sikap Spiritual Maupun Sikap Sosial
Perlu Menggunakan Instrumen yang Sesuai dengan Karakteristik yang Akan Diukur,
Sehingga Menghasilkan Data Kompetensi Sikap Secara Akurat
terimakasih untuk artikelnya.
BalasHapusSemoga Allah membalas amal kebaikanmu. aamiin