v Pengertian, unsur-unsur,
sejarah dan macam-macam lagu tradisional di daerah Lampung.
A. Pengertian Musik dan Lagu
Musik adalah suatu susunan nada atau
suara dalam urutan, kombinasi yang menghasilkan bunyi yang mempunyai kesatuan
dan kesinambungan, serta susunan nada
yang mengandung irama, lagu dan
keharmonisan dalam suatu melodi yang dapat berpengaruh terhadap emosi dan
kognisi.nnMusik hadir sebagai bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
yang mendatangkan kepuasan dan perasaan-perasaan tertentu terhadap nilai-nilai budaya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
musim diartikan sebagai:
1.
Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang
mempunyai kesatuan dan kesinambungan;
2.
Nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Kata musik itu
sendiri berasal dari sebutan untuk dewi-dewi dalam mitologi Yunani Kuno, Muse, yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seni dan ilmu pengetahuan. Kata musik dapat didefinisikan sebagai seni
mengorganisasi kumpulan nada- nada menjadi suatu bunyi yang mempunyai
arti.Menurut Kamtini (2005:60), musik adalah bagian dari kehidupan dan
perkembangan jiwa manusia”. Definisi lain musik merupakan kekuatan dasar yang
sangat efektif untuk menenangkan dan mendatangkan
inspirasi bagi banyak orang (Ortiz dalam Baidah, 2010). Alunan suara nada- nada
yang disusun berdasarkan irama tertentu
dapat membantu pembentukan pola belajar, mengatasi
kebosanan, dan menangkal kebisingan eksternal (Ortiz dalam Baidah, 2010).
Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada,
irama dan keselarasan. Musik yang dimainkan menjadi komposisi terpadu dan
berkesinambungan dapat memberikan pengaruh terhadap emosi dan kognisi. Musik
adalah karya cipta berupa bunyi atau suara (Jamalus dalam Ismanadi, 2008
: 11), baik suara yang dihasilkan oleh ucapan manusia maupun suara dari
alat tertentu (Bonoe dalam Ismanadi).
Lagu adalah bagian dari karya musik
dan musik adalah salah satu bagian dari karya seni.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian lagu ada beberapa
macam:
1.
Ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi,
membaca, dan sebagainya);
2. Nyanyi-nyanyian perjuangan;
3. Flm yang menjadi dasar
cerita film kebangsaan lagu resmi negara tertentu.
Lirik Lagu, selain unsur musik, nada, tema, lirik juga menjadi unsur penting dari keindahan
sebuah lagu. Bahkan tidak jarang
lirik juga dapat mempengaruhi perasaan orang yang
mendengarnya. Lirik adalah rangkaian kata yang membentuk lagu biasanya
terdiri dari beberapa bait dan
bagian refrain atau chorus. Lirik lagu
memiliki dua pengertian, dalam Moeliono (2007
: 628) dijelaskan sebagai berikut, lirik lagu sebagai karya sastra dalam
bentuk puisi yang berisikan curahan hati, sebagai susunan sebuah nyanyian.
Untuk menggunakan sebuah lirik seorang penyair harus pandai dalam mengolah
kata- kata. Kata lagu memiliki arti macam-macam suara yang berirama (2007:624).
Lirik lagu merupakan hasil dari gabungan seni bahasa dan seni suara, sebagai
karya seni suara yang melibatkan warna suara penyanyi dan melodi.
Dari pendapat yang
sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa lirik lagu merupakan
sebuah karya seni gabungan dari seni suara danbahasa yang puitis, menggunakan
bahasa singkat dan memiliki irama serta
bunyi yang dipadupadankan dengan kata-kata kias juga melibatkan suara penyanyi dan melodi. Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dari dalam batinnya tentang
suatu hal baik yang sudah dilihat,
didengar maupun dialami. Setiap pencipta lagu
selalu menyampaikan makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu
disetiap baitnya. Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan
kata-kata dan kalimat yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan
gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat menciptakan
makna- makna yang beragam sehingga lewat lirik lagu, seorang pencipta lagu
dapat berkomunikasi dengan para pendengarnya.
Apa perbedaan
kata "musik" dan"lagu"?
Musik adalah alunan instrumen yang membentuk gabungan nada, sedangkan
lagu adalah musik yang memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan. Dengan kata
lain, lagu memiliki suara vokal sedangkan musik hanya instrumennya saja
B.
Unsur-Unsur Musik dalam Lagu Daerah
Unsur-unsur musik antara satu lagu daerah dengan lagu daerah lainnya memiliki perbedaan,
tetapi kadang-kadang ada unsur yang sama.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang
umumnya ditemui dalam lagu daerah.
1. Nada
Secara umum nada dipahami sebagai tinggi rendah bunyi
dalam musik. Ada yang menyebutnya dengan istilah titinada, tangga nada atau laras. Nada ini merupakan unsur utama
dalam musik. Namun, tidak semua musik daerah memiliki tangga nada. Kothekan
lesung di Jawa, beghu di Flores, atau gondhang di Sumatera Utara tidak memiliki
tangga nada. Selain itu, sejumlah daerah juga memiliki nada tersendiri,
misalnya di Jawa dan Bali mengenal nada slendro dan pelog, di Sunda ada nada
degung, manenda, salendro, dan pelog. Selain
itu, musik Minang justru memiliki nada yang
mirip dengan nada diatonis.
2. Irama
Irama adalah ketukan yang teratur, pola ritme tertentu
yang dinyatakan dengan nama. Sebagai contoh, dalam gamelan Jawa dikenal
beberapa tingkatan irama, yaitu lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep.
Daerah-daerah lain seperti Sunda, Bali, Madura, dan Lombok juga memiliki
tingkatan irama tersendiri.Secara khusus, irama dapat di definisikan sebagai
susunan tertentu yang mengatur kecepatan panjang-panjang not dalam suatu musik.
3. Dinamik
Dinamik merupakan keras lemah sebuah nada yang dinyanyikan. Dinamik lagu akan memengaruhi suasana lagu
tersebut. Dalam musik nontradisional ada dua istilah pokok dinamik lagu, yaitu forte dan piano. Forte berarti
“kuat” dan piano berarti “lembut”. Dalam notasi musik, forte disingkat f gan piano disingkat p. Kuat lemah sebuah lagu bervariasi sehingga selain forte dan
piano masih terdapat ninamik lagu lainnya.
4. Tempo
Tempo merupakan istilah untuk menggambarkan cepat
lambatnya lagu. Dalam lagu nontradisional istilah tempo biasanya menggunakan
bahasa Italia. Beberapa istilah tempo utama dalam musik nontradisional, yaitu
sebagai berikut:
Ø
Largo berarti lambat sekali
Ø
Lento berarti lebih lambat
Ø
Adagio berarti lambat
Ø
Adante berarti sedang
Ø
Moderato berarti sedang agak cepat
Ø
Allegro berarti cepat
Ø
Vivace berarti lebih cepat
Ø
Presto beraarti cepat sekali
5. Teknik vokal
Teknik vokal adalah hal yang perlu diperhatikan
jika kalian ingin bernyanyi dengan baik dan benar.
Teknik vokal perlu segera dikuasai dalam latihan vokal agar kalian dapat
menghasilkan suara dan bunyi yang jelas, panjang-pendeknya sebuah nada, merdu,
nyaring, dan berkualitas. Ada beberapa jenis
teknik vokal yang perlu
kalian dilatih secara rutin agar dapat meningkatkan kemampuan dalam bernyanyi.
Jenis-jenis teknik vokal yang bisa dilatih antara lain teknik intonasi, teknik artikulasi, teknik resonansi,
teknik pernapasan, dan teknik pembawaan. Tingkatkan kemampuan dan potensi kalian di bidang tarik suara dengan
menguasai lima teknik vokal tersebut. Berikut beberapa jenis teknik vokal:
a.
Teknik intonasi
Teknik intonasi
adalah teknik vokal yang teknik perlu dipelajari dan segera dikuasai. Teknik ini
berkaitan dengan kemampuan dalam menentukan
ketepatan tinggi serta rendahnya suatu bunyi di setiap nada. Hal tersebut berarti, ada penekanan yang
berbeda-beda dalam setiap jumlah suku kata pada sebuah lirik lagu yang dinyanyikan.
Menguasai teknik intonasi akan membantu kalian untuk
menghasilkan suara yang jernih, nyaring,
dan sangat nyaman ketika didengarkan. Ada beberapa tips untuk kalian yang ingin segera menguasai teknik intonasi
ini, mulai dari latihan bernyanyi dengan tempo lambat dan diubah menjadi tempo yang lebih cepat; latihan bernyanyi meggunakan tempo yang lebih
variatif; latihan bernyanyi dengan nada yang
lebih variatif, dari nada rendah ke tinggi dan melafalkan artikulasi na,
ka, la, dan ra; dan latihan bernyanyi menggunakan tangga nada kromatis.
b.
Teknik artikulasi
Teknik artikulasi
adalah jenis teknik vokal untuk melakukan perubahan saluran di ruang rongga
udara. Tujuannya agar seorang
penyanyi bisa menghasilkan bunyi atau suara yang
lebih jelas. Beberapa faktor yang perlu
kalian perhatikan agar menguasai teknik ini dengan baik adalah dengan melatih
sikap badan; melatih posisi mulut; melatih teknik vokalisis; melatih teknik
pembentukan bunyi vokal; serta melatih teknik pembentukan bunyi konsonan.
c.
Teknik resonansi
Teknik vokal
berikutnya adalah teknik resonansi, yang dalam aktivitas bernyanyi merupakan
suatu gejala bunyi yang mengembalikan bunyi ke suatu ruangan lain. Hal ini bisa
jadi menimbulkan semacam gema karena adanya pantulan suara yang berasal dari
ruangan dengan dinding keras. Resonansi memiliki peran yang sangat penting untuk membuat pita suara menjadi lebih
nyaring dan indah. Resonansi dapat dibentuk secara alami dan menghasilkan suara
yang nyaring apabila dilakukan
latihan dengan optimal.
Hal ini terjadi
karena suara yang yang berasal dari pita suara hanya memiliki ukuran 1,5-2 cm
saja, atau sangat lemah.
d.
Teknik pernapasan
Dalam bernyanyi, pernapasan menjadi salah satu teknik
vokal yang berperan penting sehingga perlu untuk dilatih secara rutin dan berkelanjutan. Hal itu disebabkan karena
seorang penyanyi akan lebih memerlukan banyak udara yang keluar dan masuk melalui paru-paru. Ada tiga jenis teknik pernapasan yang perlu kalian kuasai jika ingin serius dalam dunia tarik suara ini,
di antaranya adalah melatih pernapasan dada; melatih pernapasan perut,
dan melatih pernapasan diafragma.
e.
Teknik pembawaan
Teknik vokal
terakhir yang perlu kalian kuasai
adalah teknik pembawaan, yang secara
mendasar merupakan bagian dari teknik yang harus dimiliki oleh penyanyi pada
saat membawakan sebuah lagu. Jika
tidak bisa membawakan lagu dengan benar, orang
yang mendengarkan mungkin juga penggemar juga tidak akan menyukainya. Maka,
teknik pembawaan juga penting untuk dikuasai karena dapat mempengaruhi performa
kalian saat menyajikan lagu untuk pendengar. Beberapa hal yang perlu
dipelajari dalam teknik ini antara lain tema,
tempo, dinamik, ekspresi, irama, pesan,
dan gaya menyanyi.
C. Sejarah lagu Lampung
1. Lagu Bumi Lampung
Sesuai dengan judulnya “Bumi Lampung” mengisahkan
mengenai seluk beluk sumber daya alam pada Provinsi Lampung.Kekayaan alam
tersebut sangat tergambarkan dari beberapa penggalan lirik seperti “Sangun kak
jak zaman ho, Lampung ghadu dikenal, Hasilno kupi lado”. Pada lirik tersebut
menjelaskan bahwa Lampung sejak zaman dahulu sudah terkenal akan hasil alam
berupa kopi dan lada.
Selain itu Bumi Lampung juga menceritakan tentang
keindahan pemandangan alam yang dimilikinya.Hal ini jelas tertulis dalam lirik
“Wawai
pemandangannyo, Jak pinggegh Teluk Lampung,
Pek ulun besoko-soko, Lamun gham di
nggak gunung”. Dalam lagu ini juga memberikan pesan agar penduduk Lampung bisa
menjaga kelestarian alam yang dimilikinnya
bersama- sama sebagai tanda syukur atas kenikmatan yang Tuhan berikan.
2. Lagu Sumur Putri
Legenda Sumur Putri berasal dari Telukbetung, Bandarlampung. Cerita ini berkisah tentang Putri Raja yang bertapa di sebuah tempat di dekat Kali Akar, Bandarlampung. Entah beberapa lama dalam pertapaan itu Putri Raja menghilang. Lalu, di tempat pertapaan Putri Raja itu muncul sumber air. Sumber air itu kini menjadi sebuah sumur, yang dikenal dengan Sumur Putri. Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari legenda itu, antara lain rasa persaudaraan, sabar, dan cinta lingkungan.
3. Lagu Sakai Sambayan
Judul lagu “Sakai Sambayan” adalah lagu daerah Lampung yang jika di artikan ke Bahasa Indonesia adalah “Gotong Royong” atau “Bahu Membahu”. Atau bisa berarti memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.Untuk penciptanya sendiri tidak diketahui. Orang Lampung sejak zaman dulu dikenal memiliki sifat dan sikap sosial yang tinggi yang disebut sebagai sakai sambayan. Tradisi gotong royong bahu membahu yang diturunkan dari nenek moyang orang Lampung menciptakan karakter masyarakat perduli pada sesama.
4. Lipang Lipandang
Nyanyian daerah Lampung berikutnya berjudul Lipang Lipandang.Lagu ini menggunakan sajak puisi lama dan pantun.Makna Lagu Lipang Lipandang bercerita tentang seorang bujangan yang ditinggal kekasihnya. Dalam liriknya tergambar isyarat bahwa, setelah peristiwa perpisahan tersebut, jadilah orang yang lebih selektif dan hati-hati dalam memilih pasangan, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi dan tidak sakit hati lagi.
5. Teluk lampung
Sesuai dengan judulnya, Makna lagu Teluk Lampung bercerita tentang keindahan teluk tersebut, terutama pada sore hari.Lagu ini sering dinyanyikan pada saat acara adat, pernikahan, pentas seni dan sebagainya. Selain itu, Lagu ini juga berhasil tampil pada Korean World Travel (Kofta) di Kota Seoul, Korea Selatan pada Juni 2008 silam bersama dengan 2 lagu Lampung
6. Tanah Lado
Makna lagu ini bercerita tentang kejayaan masyarakat
Lampung saat masa lalu. Lampung memiliki kekayaan budaya, adat dan bahasa yang
baik. Lagu ini juga berkisah tentang lada hitam yang dikenal sebagai produk
lampung, hingga pada akhirnya dijadikan lambang provinsi Lampung.
D.
Macam-macam Lagu Lampung
dengan Liriknya
1. Tanoh Lado
Jak ranau tigoh di teladas
Jak palas munggak mit Bengkunat
Gunung rimba tiuh pumatang
Pulau-pulau di lawok lepas
Bumiku Tanoh Lampung Kulawi
Panjak wah wah di Nusantara
Tani tukun sangun jak jebi
Tanoh Lampung Tanoh Lado
Meregai buai ghik bahasa
Nayah sina tanda gham kaya
Adat ghik budaya sukatni kaganga
Jadi waghisan jama-jama
Tabik pun jama sai tuha raja
Punyimbang sebatin semerga
Salah ghik cempala tiyan sai ngukha-ngukha
Tilik tawai sikam kiluya
Lagu daerah Lampung yang berjudul "Tanoh Lado" ini merupakan ciptaan
Fath Syahbudin. Dikutip dari buku Menakar Pasar Lada: Hitam Putih dalam
Perdagangan oleh Reza Lukiawan, lirik lagu ini menggambarkan Lampung sebagai
daerah utama penghasil lada hitam sejak masa kerajaan hingga penjajahan
Belanda.
2. Sai Bumi Ruwai Jurai
Jak ujung Danau
Ranau
Teliu mit Way Kanan
Sampai Pantai Lawok Jawo
Pesisir rik Pepadun
Jadi sai dilom lamban
Lampung sai kayo rayo
Ki ram haga burasa
Hujaini pemandangan
Huma lada di pematang
Api lagi cengkehni
Telambun beruntaian
Tandani kemakmuran
Lampung sai...
Sai bumi ruwa jurai...
Lampung sai...
Sai bumi ruwa jurai...
Cangget bara bulagu
Sembah jama Saibatin
Sina gawi adat sikam
Manjau rik sebambangan
Tari rakot rik melinting
Cirini ulun Lampung
Lampung sai...
Sai bumi ruwa jurai...
Lampung sai...
Sai bumi ruwa jurai...
Melalui buku Sosio Antropologi Pendidikan oleh Ruminiati, kata "Sai Bumi
Ruwai Jurai" ini jika dilihat dalam bahasa Indonesia berarti "Satu
Bumi Dua Macam". Syaiful Anwar sebagai pencipta lirik lagu daerah Lampung
satu ini ingin menunjukkan bentangan wilayah Lampung yang terbentang dari Danau
Ranau hingga Lampung Selatan.
Selain itu, kata "Dua Macam" merujuk pada masyarakat Lampung yang
berani bagai macam. Masyarakat umumnya tinggal di pesisir (saibatin) dan
dataran tinggi. Keduanya bersama-sama membangun Lampung menjadi lebih baik.
3. Bumi Lampung
Sangun kak jak zaman ho
Lampung ghadu dikenal
Hasilno kupie lado
Rebutan kaum modal
Wawai pemandangannyo
Jak pinggeh teluk Lampung
Pek ulun besoko-soko
Lamun gham di unggak gunung
Sang bumi Ghuwa Jughai
Eno lambang sai agung
Lapah gham jamo-jamo
Guwai ngebangun bumi Lampung
Sang Bumi Ghuwai Jughai
Eno lambang sai agung
Lapah gham jamo-jamo
Guwai ngebangun bumi Lampung
Dikutip dari buku Daerah Tempat Tinggalku (Lampung) oleh Ambyah Harjanto dkk,
lagu "Bumi Lampung" ditulis oleh H. Raja Sangun. Lirik lagu ini
bercerita tentang kekayaan alam yang ada di Lampung, seperti ladam kopi, dan
keindahan alam yang tak kalah indahnya.
4. Lipang Lipang Dang
Lipang lipang dang lipang lipang dang ki lidang
Lipang lipang dang sakik lipang jak kundang
Yu yu payu yu payu kuterima
Yu yu payu yu payu kaya dia
Atas gi atasan gi atas giyau giyauan
Atas gi atasan gi atas giyau giyauan
Pulipang kita nanti pulipang kita nanti
Angon layau layauan...
Pulipang kita nanti pulipang kita nanti
Angon layau layauan...
Wai awi kutaladom simpangan baturaja
Wai awi kutaladom simpangan baturaja
Ghelom bingi mak pedom ghelom bingi mak pedom
Niku tebinta juga...
Ghelom bingi mak pedom ghelom bingi mak pedom
Niku tebinta juga...
Lipang lipang dang lipang lipang dang ki lidang
Lipang lipang dang sakik lipang jak kundang
Yu yu payu yu payu kuterima
Yu yu payu yu payu kaya dia
Wailima pardasuka tanjung agung kedundung
Wailima pardasuka tanjung agung kedundung
Ghadu saka mak tungga ghadu saka mak tungga
Angon ghadu telangsung...
Gahdu sama mak tungga ghadu saka mak tungga
Angon ghadu telangsung...
Penyanamu mak gindam wai di lambung talos
Penyanamu mak gindam wai di lambung talos
Penyanamu mak tigham penyanamu mak tigham
Lah awi payah nedos...
Penyanamu mak tigham penyanamu mak tigham
Lah Awi payah nedos...
Dikutip dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R. Rizky dkk, lagu
daerah Lampung yang berujudul "Lipang Lipang Dang" merupakan sebuah
lagu berbalas pantun. Lirik lagu ini juga merupakan gambaran budaya masyarakat
Lampung.
5. Cangget Agung
Sessat agung sai wawai
Talo butabuh tarei cangget
Gawei adat tano tigeh cakak pepadun
Adat budayo Lampung
Nayah temmen ragem wawaino
Jepanada, garudano rato sebatin
Cangget agung, cangget agung
Mulei batangan...
Dilem kutumaro, dilem kutumaro
Mejjeng busanding...
Gawei adat Lampung, gawei adat Lampung
Jak zaman tuho... Lapah gham jamo-jamo
Ngelestareiken adat Lampung...
Lagu daerah Lampung yang berjudul "Cangget Agung" ini merupakan
ciptaan Syaiful Anwar. Liriknya menggambarkan upacara adat pelaksanaan Tari
Agung. Yanga Tari Agung merupakan sebuah tarian sakral bagi masyarakat di
Lampung.
6. Sakai Sambayan
Lampung Gelakhni propinsiku
Bandar Lampung ibu kotani
Suku Lampung gelakh sukuku
Sakai sembayan tradisini
Suku Lampung gelakh sukuku
Sakai sembayan tradisini
Suku Lampung sai betik hati
Pendatangni munih ngakhatti
Sai tujuan seakhah sehati
Jejama ngabangun negeri
Sai tujuan seakhah sehati
Jejama ngabangun negeri
Padang Batang dang sia-sia
Khia munih suku Jawani
Sunyinni suku sai wat dija
Sai unyinni kham muakhi
Bida suku bida agama
Kham saling hormat menghormati
Rukun damai sekha sejahtera
Propinsi Lampung sai khususni
Rukun damai sekha sejahtera
Propinsi Lampung sai Khususni
Dikutip dari buku Bahasa Daerah Lampung: Kelas 3 oleh Saefudin. S, lagu
"Sakai Sambayan" merupakan lagu daerah Lampung yang ditulis oleh
Suwardi. Lirik lagu ini menghimbau agar masyarakat tetap hidup gotong royong
dan bahu membahu kepada yang saling membutuhkan, meski berbeda suku maupun
agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar