Rabu, 07 Februari 2024

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep

Kasus 1 :

Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang. Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja. Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah. Bila Anda adalah kepala sekolahnya, saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?

  1. Paradigma yang terjadi pada kasus tersebut adalah keadilan lawan rasa kasihan,dan nilai-nilai yang saling bertentangan dalam kasus tersebut adalah tanggung jawab dan kedisiplinan 
  2. Dalam situasi kasus tersebut tidak ada unsur pelanggaran hukum.Namun terdapat pelanggaran hak asasi manusia tentang pendidikan seperti yang dialami Andreas dalam kasus tersebut "masih sekolah namun dijemput ayahnya untuk membantunya bekerja diladang." 
  3. Dalam kasus tersebut terdapat pelanggaran peraturan atau kode etika profesi yaitu Ayah andreas datang kesekolah dengan marah-marah,mengacungkan parang untuk mengajak Andreas pulang. Sebagai wali murid seharusnya ayahnya Adreas tidak melakukan hal tersebut,jika berkunjung ke sekolah harus dengan baik dan sopan serta Ketika berbicara dengan guru harus dengan tutur kata yang sopan tentang maksud dan tujuannya datang kesekolah. 
  4. Menurut saya situasi yang salah dalam kasus tersebut adalah:Menjemput anak belum waktunya pulang,datang ke sekolah dengan marah-marah dan mengacungkan parang,serta tidak memberikan anak waktu untuk belajar ,namun dipaksa untuk membantunya bekerja,padahal anak tersebut dalan keadaan masih belajar. Jika keputusan saya ini akan diviralkan saya siap dan tidak mempermasalahkan hal itu, karna keputusan yang saya ambil memiliki latar belakang yang baik. 
  5. Dalam situasi ini keputusan yang akan diambil oleh panutan saya/idola saya adalah akan melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan 
  6. Menurut pemikiran saya,melihat karakter dari ayahnya andreas,untuk solusi permasalahan kasus ini bisa juga dengan melakukan musyawarah dengan ayahnya andreas untuk mencari solusi atas permasalahan andreas atau dengan melakukan kegiatan "Choaching dengan Alur Tirta"dimana pemasalahan tersebut berasal dari coachee (ayah Andreas) yang tidak mengizinkan anaknya untuk belajar namun disuruh membantunya bekerja,dan solusinya juga dari coachee itu sendiri. 
  7. Keputusan yang saya ambil atas permasalahan tersebut adalah: Mengajak ayahnya andreas bermusyawarah untuk mengizinkan andreas belajar terlebih dahulu sampai waktu pulang sekolah, Mengizinkan andreas untuk kembali belajar dikelas.
  8. Menanamkan kepada andreas sikap sayang dan rasa hormat terhadap orang tuanya. 
  9. Prinsip yang saya gunakan adalah Berpikir Berbasis peraturan karena untuk membuat suatu keputusan harus berdasarkan peraturan yang dibuat.Seorang guru itu adalah orang yang berani mengajar dengan tidak berhenti belajar

 

  1. Jika Situasinya adalah dilema etika, paradigma yang terjadi adalah Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan (justice vs mercy). Nilai nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah nilai kejujuran dan nilai kasih sayang 
  2. Ada unsur pelanggaran hukum pada situasi tersebut karena Ibu Dani menyalahgunakan penggunaan uang MKKS 
  3. Ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut (uji regulasi) karena sebagai bendahara seyogyanya dia dapat mengemban amanah yang diberikan dengan melaksanakan tugas sesuai tupoksi bendahara dengan sebaik baiknya.
  4. Berdasarkan perasaan dan intuisi saya, ada yang salah dalam situasi berikut yaitu perbuatan Ibu Dani tidak sesuai dengan kepercayaan yang diemban dan tupoksinya sebagai bendahara 
  5. Saya merasa agak tidak nyaman ketika keputusan saya dipublikasikan di media cetak/ elektronik dan atau menjadi viral di media sosial, hal itu terjadi karena menurut saya situasi ini juga cenderung merupakan bujukan moral dimana perbuatan ibu Dani bertentangan dengan aturan yang berlaku selaku Beliau sebagai Bendahara. 
  6. Menurut saya keputusan yang saya ambil juga akan sama dengan keputusan panutan saya yaitu kepala sekolah saya 
  7. Sebuah penyelesaian kreatif yang mungkin dapat saya ambil dan tidak terfikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini adalah mungkin saya akan merekomendasikan kepada ibu Dina untuk mengajukan pinjaman ke pihak ketiga semisal bank untuk mengganti dana MKKS yang telah dipakai, sehingga Ibu Dina akan terhindar dari bujukan moral yang ada dan tidak melanggar peraturan, dan pertanggung jawabannya sebagai bendahara MKKS 
  8. Keputusan yang saya ambil adalah saya akan mengadakan diskusi dengan paradigma coaching dengan ibu dina, saya juga akan memberi tenggat waktu kepada ibu Dina maksimal 3 hari sebelum rapat Evaluasi uang tersebut sudah tersedia dengan cara tadi mengajukan pinjaman kepada pihak ketiga secara legal. Jika ibu dina tidak bisa memenuhinya maka saya akan menceritakan apa adanya ketika rapat evaluasi dan meminta saran dan pertimbangan dalam rapat akan hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut 
  9. Prinsip yang saya gunakan adalah Berpikir Berbasis Peraturan (Rule -Based Thinking), dengan perpedoman pada aturan aturan yang harus dipegang ketika seseorang diberikan tanggung jawab sehingga melekat hak dan kewajibannya akan posisinya tersebut.

 

Kasus 2: 

Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi. Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani. Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS. Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani. Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

  1. 1Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Paradigma rasa keadilan dan rasa belas kasihan, nilai yang bertentangan nilai keadilan dan belas kasihan. 
  2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). Ada pelanggaran hukum, yaitu pengancaman dengan membawa senjata tajam kesekolah dan kekerasan anak suruh bekerja dan dimarahi ketika berbuat salah maka dalam kasus ini, benar lawan salah (bujukan moral) 
  3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). Tidak ada pelanggaran kode etik dan juga tidak ada delima etika. 
  4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). Ada uji intuisi dalam kasus ini yang salah adalah orangtua andreas melakukan pengancaman dan mengeksploitasi anak dan sering memarahinya 
  5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?tidak nyaman karena masih menghargai andreas dan orangtuanya, apabila sampai viral dan hal ini juga bisa memperburuk citra sekolah. 
  6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Menurut saya dengan melakukan dialog dengan orang tua andreas dengan mengedepankan sosial emosional sebagai pemimpin yaitu meredam emosi orangtua andreas. Lalu diajak komunikasi membahas tentang permasalahan kenapa harus membantu bekerja. 
  7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Mengajak orang tua andreas untuk konsultasi ke tenaga ahli tentang hak-hak anak 
  8. Apa keputusan yang Anda ambil?keputusan yang diambil dengan melakukan diskusi coaching bahwa dengan membawa senjata tajam, memarahi anak merupakan bentuk pelanggaran hukum karena tugas anak belajar, dan membantu orang tua setelah pulang sekolah. 
  9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? Prinsip yang saya gunakan yaitu prinsip berpikir berbasis peraturan (Rule Based Thinking) , agar orang tua andreas dapat mengikuti peraturan karena dalam kasus tersebut saat jam belajar anak.

 

Kasus 3 

Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring. Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia. Dengan turunnya jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi. Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masa-masa sulit pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka. Bila Anda berada dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya?

 

  1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? 
  2. mengenai jangka pendek dan jangka panjang Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). didalam situasi tersebut tidak ada pelanggaran hanya fokus pada kasih sayang dan kemajuan sekolah 
  3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). tidak ada pelanggaran kode etik, karena semua terjadi sebabnya adalah kondisi yang memaksa hal tersebut.
  4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). menjadi kepala sekolah dengan pengambilan langkah tersebut mungkin menjadi hal yang sangat dilema, akan tetapi harus ditentukan dan diputuskan segara . 
  5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? tidak berpengaruh kepada apapun, dan pastinya masyarakat akan memahamainya 
  6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? menentukan dan mengkomunikasikan dengan hati hati dan hati, 
  7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? mengkolaborasikan kasus dan peluang, untuk mencarikan soluasi demi keberpihakan kepada semua, akan tetapi tentunya harus mengutamakan keberpihakan kepada murid 
  8. Apa keputusan yang Anda ambil? menganalisis kemampuan sekolah dan menentukan guru yang memenuhi kualifikasi, dan harus siap menentukan guru sesuai kemampuan. 
  9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? pada peraturan dan hasil akhir

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prinsip Menggambar Model

Konsep dan Prosedur Menggambar Model      Model bentuk tiga dimensi meliputi benda berbentuk kubis seperti meja, kursi, lemari, bak sampah...